KEHAMILAN KEMBAR
MATA KULIAH:
ASKEB IV
SEMESTER IV
KEHAMILAN KEMBAR
(GEMELI)
LATAR BELAKANG
Kehamilan kembar adalah
satu kehamilan dengan dua janin. Kehamilan tersebut selalu menarik perhatian
wanita itu sendiri, dokter dan masyarakat. Kehamilan kembar dapat memberikan
resiko yang lebih tinggi terhapap bayi dan ibu. Oleh karena itu, dalam
menghadapi kehamilan kemmbar harus dilakukan pengawasan hamil yang lebih
intensif. Frekuensi kehamilan kembar mengikuto rumus dari Herlin, yaitu
1:89-untuk hamil kembar, 1:89 pangkat dua untuk kehamilan tiga sedangkan
kuadranplet 1:89 pangkat tiga.
Frekuensi kehamilan
kembar juga meningkat dengan paritas ibu. Dari angka 9,8 per 1000 persalinan
untuk primipara frekuensi kehamilan kembar naik sampai 18,9 per 1000 untuk
oktipara. Keluarga tertentu mempunyai kecenderungan untuk melahirkan bayi
kembar, walaupun pemindahan sifat heriditer kadang-kadang berlangsung secara
paternal, tetapi biasanya hal itu disini terjadi secara maternal dan pada
umumnya terbatas pada kehamilan dizigotik.
Insiden kehamilan
kembar adalah sekitar satu dalam setiap 80 kelahiran, dan kehamilan kembar tiga
adalah 80 kalinya, yaitu dalam setiap 6400 kelahiran karena meningkatnya
penggunaan obat-obatan penyubur dan prosedur fertilisasi secara in vitro.
Kehamilan kembar
khususnya kehamilan kembar dua fraternal, dimana fertilisasi terjadi pada dua
ovum. Cenderung terdapat pada sebuah keluarga. Kehamilan kembar ini diturunkan
lewat kedua orang tua dengan acapkali melewatkan satu generasi. Kehamilan
kembar dua lebih sering ditemukan pada seorang ibu yang usianya lebih dari 35
tahun.
Persalinan adalah
proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan atau
dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain
dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Manuaba membagi bentuk
persalinan menjadi 3 yaitu :
1. persalinan
spontan bila persalinan berlangsung dengan tenaga sendiri,/ Persalinan normal
adalah persalinan yang terjadi pada kelahiran aterm (bukan prematur atau
post matur), mempunyai onset yang spontan (tidak diinduksi), selesai setelah 4
jam dan sebelum 24 jam sejak awitannya, mempunyai janin tunggal dengan
presentasi verteks dan oksiput pada bagian anterior pelvis, terlaksana tanpa
bantuan artifisial (seperti forsep), tidak mencakup komplikasi dan mencakup
pelahiran plasenta yang normal (Farrer. 1999).
2. persalinan
buatan bila persalinan dengan rangsangan sehingga terdapat kekuatan untuk
persalinan,
3. persalinan
anjuran (Manuaba. 1998).
DEFINISI
Kehamilan kembar atau
kehamilan multipel ialah suatu kehamilan dengan dua janin atau lebih. Kehamilan
multipel dapat berupa :
1. kehamilan
ganda/ gemelli (2 janin)
2. triplet
( 3 janin )
3. kuadruplet
( 4 janin )
4. Quintiplet
( 5 janin ) dan seterusnya dengan frekuensi kejadian yang semakin jarangsesuai
dengan hukum Hellin.
Faktor-faktor
yang dapat meningkatkan Kehamilan Ganda yaitu :
1.
Faktor ras
2.
Faktor keturunan
3.
Faktor umur
4.
Faktor paritas
ETIOLOGI
1. Kembar
Monozigotik
Kembar monozigotik atau
identik, muncul dari suatu ovum tunggal yang dibuahi yang kemudian membagi
menjadi dua struktur yang sama, masing-masing dengan potensi untuk berkembang
menjadi suatu individu yang terpisah.
Hasil akhir dari proses pengembaran monozigotik tergantung pada kapan pembelahan terjadi, dengan uraian sebagai berikut :
Hasil akhir dari proses pengembaran monozigotik tergantung pada kapan pembelahan terjadi, dengan uraian sebagai berikut :
a. Apabila
pembelahan terjadi didalam 72 jam pertama setelah pembuahan, maka dua embrio,
dua amnion serta dua chorion akan terjadi dan kehamilan diamnionik dan di
chorionik. Kemungkinan terdapat dua plasenta yang berbeda atau suatu plasenta
tunggal yang menyatu.
b. Apabila
pembelahan terjadi antara hari ke-4 dan ke-8 maka dua embrio akan terjadi,
masing-masing dalam kantong yang terpisah, dengan chorion bersama, dengan
demikian menimbulkan kehamilan kembar diamnionik, monochorionik.
c. Apabila
terjadi sekitar 8 hari setelah pembuahan dimana amnion telah terbentuk, maka
pembelahan akan menimbulkan dua embrio dengan kantong amnion bersama, atau
kehamilan kembar monoamnionik, monochorionik
d. Apabila
pembuahan terjadi lebih belakang lagi, yaitu setelah lempeng embrionik
terbentuk, maka pembelahannya tidak lengkap dan terbentuk kembar yang menyatu.
Hamil Ganda ini mempunyai ciri sebagai
berikut:
·
Jenis kelamin sama
·
Rupanya sama (seperti bayangan)
·
Golongan darah sama
·
Cap kaki dan tangan sama
·
Sebagian hamil ganda dalam bentuk : 1
amnion, 1 korion, 1 plasenta
·
Sebagian hamil ganda lain dalam bentuk:
1 plasenta, 1 korion, 2 amnion
2. Kembar Dizigot
- Dizigotik,
atau fraternal, kembar yang ditimbulkan dari dua ovum yang terpisah. Kembar
dizigotik terjadi dua kali lebih sering daripada kembar monozigotik dan
insidennya dipengaruhi oleh sejumlah faktor antara lain yaitu ras, riwayat
keluarga, usia maternal, paritas, nutrisi dan terapi infertilitas.kehamilan
Ganda ini memiliki ciri-ciri yaitu :
·
Jenis kelamin dapat sama atau berbeda
·
Mempunyai 2 plasenta, 2 amnion dan 2
korion
·
Persamaan seperti adik dan kakak
·
Golongan darah tidak sama
·
Cap tangan dan kaki tidak sama
PATOFISIOLOGI
Pada kehamilan kembar distensi uterus berlebihan,
sehingga melewati batas toleransi dan seringkali terjadi putus prematurus. Lama
kehamilan kembar dua rata-rata 260 hari, triplet 246 hari dan kuadruplet 235
hari.
Berat lahir rata-rata kehamilan kembar ± 2500gram, triplet 1800gram, kuadriplet
1400gram. Penentuan zigositas janin dapat ditentukan dengan melihat plasenta
dan selaput ketuban pada saat melahirkan.
Bila terdapat satu
amnion yang tidak dipisahkan dengan korion maka bayi tesebut adalah
monozigotik. Bila selaput amnion dipisahkan oleh korion, maka janin tersebut
bisa monozigotik tetapi lebih sering dizigotik.1,2 Pada kehamilan kembar
dizigotik hampir selalu berjenis kelamin berbeda. Kembar dempet atau kembar
siam terjadi bila hambatan pembelahan setelah diskus embrionik dan sakus amnion
terbentuk, bagian tubuh yang dimiliki bersama dapat.
—-Secara umum, derajat
dari perubahan fisiologis maternal lebih besar pada kehamilan kembar dibanding
dengan kehamilan tunggal. Pada trimester 1 sering mengalami nausea dan muntah
yang melebihi yang dikarateristikan kehamilan-kehamilan tunggal. Perluasan
volume darah maternal normal adalah 500 ml lebih besar pada kehamilan kembar,
dan rata-rata kehilangan darah dengan persalinan vagina adalah 935 ml, atau
hampir 500 ml lebih banyak dibanding dengan persalinan dari janin tunggal.
—-Massa sel darah merah
meningkat juga, namun secara proporsional lebih sedikit pada
kehamilan-kehamilan kembar dua dibanding pada kehamilan tunggal, yang
menimbulkan” anemia fisiologis” yang lebih nyata. Kadar haemoglobin kehamilan
kembar dua rata-rata sebesar 10 g/dl dari 20 minggu ke depan.
Sebagaimana diperbandingkan dengan kehamilan tunggal,
cardiac output meningkat sebagai akibat dari peningkatan denyut jantung serta
peningkatan stroke volume. Ukuran uterus yang lebih besar dengan janin banyak
meningkatkan perubahan anatomis yang terjadi selama kehamilan. Uterus dan
isinya dapat mencapai volume 10 L atau lebih dan berat lebih dari 20 pon.
Khusus dengan kembar dua monozygot, dapat terjadi akumulasi yang cepat dari
jumlah cairan amnionik yang nyata sekali berlebihan, yaitu hidramnion akut.
—-Dalam keadaan ini
mudah terjadi kompresi yang cukup besar serta pemindahan banyak visera
abdominal selain juga paru dengan peninggian diaphragma. Ukuran dan berat dari
uterus yang sangat besar dapat menghalangi keberadaan wanita untuk lebih
sekedar duduk.
Pada kehamilan kembar yang dengan komplikasi hidramnion, fungsi ginjal maternal
dapat mengalami komplikasi yang serius, besar kemungkinannya sebagai akibat
dari uropati obstruktif. Kadar kreatinin plasma serta urin output maternal
dengan segera kembali ke normal setelah persalinan.
Dalam kasus hidramnion berat, amniosintesis terapeutik dapat dilakukan untuk
memberikan perbaikan bagi ibu dan diharapkan untuk memungkinkan kehamilan
dilanjutkan. Berbagai macam stress kehamilan serta kemungkinan-kemungkinan dari
komplikasi-komplikasi maternal yang serius hampir tanpa kecuali akan lebih
besar pada kehamilan kembar.
Diagnosis Kehamilan Ganda
Untuk dapat menegakan diagnosis
kemungkinan hamil ganda haruslah dipikirkan keadaan sebagai berikut :
1.
Besarnya kehamilan melebih lamanya
terlambatnya menstruasi
2.
Besarnya rahim bertambah lebih cepat
dari biasanya
3.
Berat badan bertambah lebih cepat
4.
Dapat diraba banyaknya bagian
kecil janin
5.
Dapat diraba tiga bagian janin dan
teraba dua balotemen
6.
Sering disertai dengan hidramnion
Diagnosis pasti kehamilan kembar dapat
ditegakan dengan :
1.
Teraba 2 kepala
2.
Teraba 2 bokong atau dua pungung
3.
Perbedaan denyut jantung janin
dengan jumlah lebih dari 10 deyut
4.
Dengan alat bantu ulrasonografi dan foto
abdominal akan tampak dua janin dalam rahim
Komplikasi
Pada ibu :
·
Anemia
·
Hipertensi
·
Partus prematur
·
Atonia uterus
·
Perdarahan pasca persalinan
Pada
anak :
·
Hidramion
·
Malpresentasi
·
Placenta previa
·
Solusio placenta
·
KPD
·
Prolapsus vuniculi
·
PJT
·
Kelainan bawaan
·
Morbiditas dan mortalitas perinatal
meningkan
PENATALAKSANAAN
KEHAMILAN KEMBAR
Untuk menurunkan mortalitas dan morbiditas perinatal pada kehamilan kembar,
perlu dilakukan tindakan-tindakan untuk mencegah terjadinya komplikasi sedini
mungkin. Diagnosis dini kehamilan kembar harus dapat ditegakkan sebagai
perencanaan pengelolaan kehamilan. Mulai umur kehamilan 24 minggu pemeriksaan
antenatal dilakukan tiap 2 minggu, dan sesudah usia kehamilan 36 minggu
pemeriksaan dilakukan tiap minggu. Istirahat baring dianjurkan lebih banyak
karena hal itu menyebabkan aliran darah keplasenta meningkat agar pertumbuhan
janin baik. Kebutuhan kalori, protein, mineral, vitamin dan asam lemak
esential harus cukup oleh karena kebutuhan yang meningkat pada kehamilan
kembar. Kebutuhan kalori harus ditingkatkan sebesar 300 kalori perhari.
Pemberian 60 sampai 100 mg zat besi perhari, dan 1 mg asam folat diberikan
untuk menambah zat gizi lain yang telah diberikan. Pemeriksaan ultrasonografi
dilakukan untuk mengetahui adanya diskordansi pada kedua janin pengukuran
lingkar perut merupakan indikator yang sensitif dalam menentukan diskordansi.
Dibandingkan dengan kehamilan tunggal,
kehamilan ganda lebih mungkin terkait dengan komplikasi kehamilan. Pada
kehamilan kebutuhan ibu untuk pertumbuhan hamil kembar lebih besar sehingga
terjadi difisiensi nutrisi seperti anemia dalam kehamilan yang dapat mengganggu
pertumbuhan janin dalam rahim. Ada argumen kuat yang menyatakan bahwa pasien
harus mendapat asam folat 5 mg dan satu tablet zat besi setiap hari. Frekuensi
hidraminion pada hamil kembar sekitar 10 kali lebih besar dari kehamilan
tunggal.
Solusio plasenta dapat terjadi setelah
persalinan anak pertama karena retraksi otot yang berlebihan. Perjalanan
dapat berlangsung lebih lama, karena keregangan otot rahim yang melampaui
batas. Setelah persalinan, terjadi gangguan kontraksi otot rahim yang menyebabkan
atonia uteri yang menimbulkan pendarahan dan retensio.
Seorang wanita dengan kehamilan ganda
mempunyai volume darah yang lebih besar dan mendapatkan beban ekstra pada
sistem kardiovaskular, peregangan otot rahim yang menyebabkan iskemia uteri yang
dapat meningkatkan kemungkinan Preeklamsi dan eklamsi. Biasanya
dokter menganjurkan ibu dengan kehamilan ganda beristirahat lebih banyak,
misalnya 2 jam pada sore hari, diharapkan dapat mengurangi resiko hipertensi
yang diinduksi kehamilan dan persalinan preferm.
Dengan janin (bayi) yang relatif berat
badannya lebih rendah menyebabkan morbiditas dan kematian yang tinggi. Keluhan
pada kehamilan kembar diantaranya terasa sesak nafas, sering kencing, edema
tungkai, pembesaran pembuluh darah (varises). Untuk memperkecil kemungkinan
penyulit ibu dan janin, kehamilan Ganda penanganan yang lebih intensif
dengan melakukan pengawasan hamil lebih sering, melakukan pemeriksaan
laboratorium dasar dan pengobatan intensif terhadap kekurangan nutrisi
dan preparat Fe.
Ibu yang bekerja sebaiknya berhenti
bekerja pada umur kehamilan 28 minggu, istirahat yang cukup, coitus
ditinggalkan pada 3 bulan terakhir.
Pada persalinan karena penyulit
kehamilan ganda terjadi gangguan kontraksi otot rahim. Kelambatan persalinan dan
pendarahan post partum dan bayi prematur maka persiapan pertolongan
persalinan perlu lebih cepat dan tepat. Persiapan darah ibu perlu
dilakukan dan pertolongan bayi prematur dengan lebih baik.
Penanganan kala I dilakukan seperti biasa. Setelah anak pertama
lahir segera dilakukan pemeriksaan luar dan dalam untuk menetapkan posisi
anak kedua. Pada umumnya anak kedua lahir dalam waktu 10 sampai 15 menit. Bila
kedudukan anak kedua membujur, dapat ditunggu sampai terjadi his, selanjutnya
ketuban dipecahkan dan pertolongan ditolong spontan belakang kepala atau
pertolongan letak sungsang.
Apabila anak kedua letak lintang dapat
dilakukan versi luar menjadi letak membujur. seandainya letak lintang
disertai gawat janin maka versi ekstraksi merupakan pilihan utama. Indikasi
lainnya untuk versi ekstraksi. Letak lintang adalah bila ketuban pecah
disertai prolapsus foenikulli atau solusio plasenta. Dalam
pertolongan persalinan hamil ganda dilakukan operasi persalinan primer bila
berhadapan dengan.
·
Hamil ganda dengan anak pertama letak
lintang
·
Prolapsus funikulli
·
Plasenta Previa
·
Dua bagian janin masuk bersamaan pada
pintu atas panggul.
Kesulitan lain yang mungkin terjadi
adalah interlocking,
dimana setelah badan bayi pertama lahir, maka kedua dagu bayi saling tersangkut.
Keadaan ini jarang terjadi karena kehamilan kembarpun tidak banyak.
Segera setelah plasenta lahir diberikan uterotonika untuk
menghindari pendarahan.
Kehamilan kembar paling baik di
lakukan operasi karena mengingat bahwa ini merupakan persalinan patologis
dimana menyangkut nyawa ibu dan kedua bayinya.
DAFTAR PUSTAKA:
1.
Manuaba IBG, 1998, Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan
dan KB untuk Pendidikan
Bidan, Cetakan I, Bab 5, Hal 265, Jakarta : EGC
2.
Christina Y, 2001, Esensial Obstetri dan Ginekologi,
Edisi 2, Bab 21, Hal 265 – 274, Jakarta : EGC
3.
Sastrawinata S, 2005, Obstetri Patologi, Edisi 2,
Bab 3, Hal 52 – 62, Jakarta : EGC
Sri Agustina Dewi, 2012
0 Response to " "
Posting Komentar